II. KECELAKAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA
PEMBATASAN
Kecelakaan adalah peristiwa yg tidak terduga dan tak diinginkan. Tak terduga oleh karena di belakang momen itu tak ada unsur kesengajaan, lebih-lebih berbentuk rencana. Momen kecelakaan dibarengi kerugian material maupun penderitaan dari yang paling enteng hingga yang paling berat.
Kecelakaan akibat kerja yaitu kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan disuatu perusahaan.
PENCEGAHAN
Kecelakaan akibat kerja bisa dicegah dengan :
1. ketentuan perundangan
2. standarisasi
3. pengawasan
4. riset berbentuk tekhnis
5. penelitian medis
6. riset psikologis
7. riset dengan cara statistik
8. pendidikan dan latihan-latihan
9. pengarahan
10. asuransi
11. usaha keselamtan pada tingkat perusahaan
III. KESELAMATAN UMUM
TATA TERTIB DAN TANGGUNG JAWAB
Satu industri mesti memiliki tata teratur yang sudah disusun dan mesti ditaati. Sebagai penanggung jawab yaitu pimpinan paling utama satu perusahaan atau industri. Ini bermakna kalau pimpinan paling utama mesti bertanggungjawab pada semua pekerjanya.
URUTAN LATIHAN DAN DISIPLIN PRIBADI
Tanggung jawab pimpinan paling utama mencakup keharusan berikan kursus disuatu bagian atau kesatuan tertentu yang dibuat untuk jadi bagian atau regu keamanan.
1. kesatuan itu mesti mencakupi keperluan disiplin, dan latihan
2. pertanggungan semasing mesti dipisahkan tegas
3. baik seluruh pekerja ataupun bagian keamanan, mesti tahu apa yang dikerjakan dan diinginkan
4. pada tiap-tiap kecelakaan yang pernah berlangsung mesti diselediki dan dipelajari, supaya jangan pernah terulang lagi
5. untuk menghindar dan menangani kecelakaan, komplitilah dengan sarana lain
URUTAN PERTANGGUNG JAWABAN
Urutan pertanggung jawaban keselamatan kerja, setelah pimpinan paling utama yaitu seperti berikut :
1. bagian keamanan
bagian keamanan disuatu industri mesti di beri latihan dan memiliki pekerjaan :
a. berikan panduan dan mengarahkan kejalan yang aman
b. menjelaskan tentang pengamanan, penyelidikan, dan pemeliharaan
c. memutar film, slide, atau gambar-gambar kecelakaan
d. pelajari dan menyelidiki sebab-sebab kecelakaan
2. instruktur
tanggung jawab instruktur tampak terang yakni berkerja dengan baik, bertugas dan berkewajiban :
a. berikan instruksi dengan benar, pas, dan aman untuk masing-masing bagian yang akan ditangani
b. menyelidiki sebab terjadinya kecelakaan dan rusaknya
c. melapor selekasnya, bilamana berlangsung kecelakaan, rusaknya pada perlatan, dan mencatat beberapa momen tersebut
3. pekerja/karyawan
pekerja/karyawan mesti senantiasa siaga pada saat bekerja, karena tak ada seseorang juga yang celaka atau perlatan rusak tanpa ada sebab-sebab. Karenanya pekerja mesti :
a. mentaati ketentuan dan instruksi
b. memerhatikan instruksi untuk bekerja benar dan aman
c. melakukan tindakan benar, pas pada saat berlangsung kecelakaan
d. selekasnya melapor pada instruktur apabila berlangsung kecelakaan, dan
e. menjelaskan penyebabnya terjadinya kecelakaan atau rusaknya
SUSUNAN YANG BAIK
Keamanan bekerja beberapa besar bergantung dari pas dan situasi sekitarnya, karena tempat senantiasa diperlukan semuanya benda, dan benda terdapat disuatu tempat. Susunan atau situasi tempat bekerja itu berbeda atau relatif, namun kita mesti memiliki dasar sebagai berikut :
1. jalan laluan yang menghubungakan pada satu tempat dengan satu yang lain tampak terang. Demikian halnya tintangan yang menuju ketempat bahaya mesti tampak jelas
2. perlindungan untuk bagian-bagian dari perlatan
3. janganlah duduk, menempatkan tangan, atau menginjakkan kaki pada tempat yang membahayakan. Diluar itu janganlah membiarkan benda kerja, alat-alat potong berantakan ditempat sekitaran tempat kerja
4. menempatkan alat bantu yang gampang dijangkau
5. di tempat bekerja perlengkapan dijaga mesti tetaplah bersih dan tak berlumuran minyak
TANDA LARANGAN DAN TANDA BAHAYA/PERINGATAN
Sinyal tanda larangan atau bahaya, pada intinya sama juga dengan sinyal jalan raya jalan raya, hingga memiliki bentuk juga serupa.
1. larangan
gambar lingkaran dengan diagonal berwarna merah diatas putih, bermakna satu larangan
2. perintah
gambar putih diatas biru memiliki arti satu perintah
3. peringatan
sinyal peringatan ini berupa sisi tiga dengan warna hitam diatas putih
4. pemberitahuan
sinyal/panduan ini berupa sisi empat
PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan pertama yaitu pertolongan sesaat yang didapatkan pada seorang yang sakit mendadak atau memperoleh kecelakaan sebelumnya memperoleh pertolongan dari seseorang yang pakar atau dokter.
Tindakan- aksi pertolongan pertama senagai tersebut :
1. kirim selekasnya pasien kerumah sakit atau memanggik dokter
2. hentikan pendarahan
3. menghindar atau menangani shock
4. menghindar infeksi
sedang sikap yang perlu dipunyai oleh seseorang penolong yaitu :
1. tenang
2. tegas
3. ulet dan sungguh- sungguh
KOTAK P3K
Kotak P3K mesti ada, juga peralatan pertolongan lain atau obat-obatan yang disimpan dalam kotak P3K, umpamanya :
1. kapas
2. obat luka dan
3. borwater, pembalut luka, dan obat-obatan yang lainnya
IV. API
BAHAYA API
1. sinyal bahaya
karena kebakaran itu adalah satu petaka yang paling beresiko, maka dibutuhkan satu sinyal/kode spesial yang bermakna ada kebakaran.
2. tempat berbahaya
beberapa tempat yang beresiko apabila dekat api mesti di beri sinyal/larangan.
PENCEGAHAN
Karena penyebabnya paling utama kebakaran biasanya yaitu kelalaian, karenanya kita mesti menghindar terjadinya kebakaran lewat cara tersebut :
1. kita mesti waspada pada api
2. menghindar membesarnya kebakaran, singkirkan semua suatu hal yang gampang terbakar pada saat berlangsung kebakanran, sebelumnya memadamkan
MACAM-MACAM ALAT PEMADAM KEBAKARAN
1. bromochiorodifluoromethane (BCF) adalah pemadaman yang disediakan dalam tabung diisi gas dan bertekanan.
2. air
3. karbon dioksida
4. serbuk
PENGGOLONGAN KEBAKARAN
1. kelas A
paling efisien adalah dengan memakai air atau pasir jika tak dekat aliran listrik
2. kelas B
dipakai untuk memadamkan cairan yang terbakar. Memadamkannya terbaik dengan memakai pemadaman kebakaran diisi karbon dioksida. Dilarang memakai air. Pemadaman ini berupa serbuk atau busa
3. kelas C
pada saat nyala api masihlah kecil mesti selekasnya ditutup sumbernya. Apabila gagal maka hanya petugas pemadam kebakaran spesial yang bisa menangani
4. kelas D
terdapat banyak logam di dalamnya, hingga hanya pemadaman berupa serbuk yang paling baik
V. MESIN
KESELAMATAN KERJA DALAM MENGGUNAKAN MESIN
1. menggunakan pakain kerja yang rapi dan terkancing
2. rambut teratur
3. janganlah menaruh benda tajam dalam saku
4. bebaskan semuanya perhiasan
5. pakai kaca mata khusu apa apabila dibutuhkan
6. pakai sepatu safety kuat pada ujungnya
7. pakai sarung tangan apabila perlu
8. janganlah menggunakan dasi
MENJALANKAN DAN MENGGUNAKAN MESIN
1. mintalah info pada orang yang lebih berpengalaman
2. baca dan kuasailah buku panduan untuk memakainya
3. cermatilah bagian-bagian mana ang paling berbahaya
4. perhatikan juga pengaman-pengamanannya
5. coba berkali-kali menghidupakan dan membiasakannya
6. sebelumnya memakai bendanya, cematilah sekali lagi dengan jeli bagia-bagiannya
VI. LISTRIK
PENCEGAHAN
1. berilah sinyal bahaya pada aliran listrik yang berbahaya
2. pakai beberapa bahan yg tidak baik sebagai penghatar listrik
3. keringakan tangan sebelumnya memakai perlengkapan yang beraliran listrik
TINDAKAN PENYELAMATAN
1. matikan tombol paling utama atau pisahkan si pasien dengan pertolongan sebatang kayu panjang yang kering
2. lakuak penelamtan pada korban baik nafas buatan, apabila korban tak bernafas
3. minta pertolongan pada ahlinya
PERLINDUNGAN BAHAYA LISTRIK
1. perlindungan umum
perlindungan umum bahaya listrik yaitu isolasi, karena itu jangan pernah berlangsung jalinan pendek
2. perlindungan khusus
perlindingan spesial yaitu untuk perlengkapan dan instalasi yakni pembatas arus atau sekring. Pembatas itu berperan apabila berlangsung beban lebih, jalinan arus pendek akan terputus hingga instalasi aman.
VII. UDARA KOTOR
MASKER
Masker dipakai untuk :
1. debu- debu kasar
2. toksin dan debu halus
3. uap beracun dan gas beracun berbahan kimia
4. bukanlah gas beracun, namun seperti karbon dioksida yang turunkan konsentrasi oksigen di udara
beberapa macam masker :
1. masker penyaring debu, fungsinya membuat perlindungan pernafasan
2. masker berhidung, masker ini bisa menyaring benda sekecil 0, 5 mikron
3. masker bertabung, masker bertabung memiliki filter yang tambah baik daripada masker berhidung. Masker ini begitu pas dipakai membuat perlindungan pernafasan dari gas tertentu
4. masker pipa, masker ini pas dipakai pada ruang yang senantiasa berdebudan di dekat ruang itu ada daerah yang ruangnya bersih, tak baik dipakai pada daerah yang beracun, karena kemungkinan bocornya maseker.
5. masker desakan hawa, pas dipakai untuk bekerja di ruang yang senantiasa berdebu dan tambah baik daripada maseker pipa
6. masker bertabung punggung, bisa dipakai untuk semua kotoran hawa apapun, namun terbatas saat pemakaiannya bergantung dari banyak isi tabung
VIII. BAHAN KIMIA
BAHAN-BAHAN KIMIA
Dalam lakukan sistem kimia, kita bertemu dengan beberapa bahan yang bisa menyebabkan bahaya atau kecelakaan diantaranya seperti berikut :
1. beberapa zat cair yang cepat menguap dan umumnya gampang terbakar, demikian halnya beberapa zat padat yang bisa menyebabkan kebakaran
2. beberapa zat cair yang agresif atau menggigit dan menusuk kulit manusia
3. beberapa zat yang bisa menyebabkan keracunan.
Dengan mengerti beberapa karakter berbahan dan pemakaian alat-alat dengan baik bisa memperkecik peluang munculnya bahaya.
Umumnya zat cair yang menguap adalah bisa gampang terbakar, umpamanya asam, ether, zat belerang, aseton, dsb. Zat itu bisa menyebabkan kebakaran yang kronis, bahkan juga dapatlah menyebabkan kebakaran. Kombinasi uap atau gas yang gampang terbakar dengan hawa dalam batas tertentu bisa menyebabkan kebakaran. Dalam penyimpanan zat cair yang cepat menguap mesti mentaati peratuaran dan keamanan yang berlaku.
Zat padat yang keseharian bisa gampang menyebabkan kebakaran. Zat padat bisa lebih beresiko lagi jika dalam penumpukan bahan itu ada kecenderungan mengeram dan mengikat zat asam dari hawa. Dalam reaksi itu akan muncul panas, jika panas itu tak disalurkan, maka temperatur akan naik dengan cepat dan terbakar sendiri.
Zat cair yang agresif atau menggigit bisa menusuk dan mengakibatkan kerusakan kulit manusia. Zat itu kerap juga menyebabkan keracunan. Contoh zat cair agresif diantaranya : asam garam, asam belerang, asam fosfat, dsb.
Banyak bahan kimia memiliki karakter yang bisa mengganggu kesehatan. Terlebih beberapa bahan yang memiliki bahan toksin. Beberapa zat itu umumnya muncul pada sistem kimia berbentuk gas, uap, atau kabut yang lalu masuk pada badan.
Tanda-tanda keracuanan pada badan bisa menyebabkan masalah kesehatan dengan cepat. Namun dapatlah munculnya masalah lama sesudah satu tahun lebih, baru merasa mengakibatkan. Untuk hindari keracunan, beberapa pekerja mesti mentaati ketentuan seperti di bawah ini :
1. ketertiban dan kebersihan
2. pengetahuan.
3. disiplin
4. dilarang membawa atau menaruh makanan dan minuman dalam ruangan kerja
5. muncuci tangan dengan cara teratur
6. bertukar baju bersih
7. dalam soal tertentu pekerja memakai baju pengaman yang disyaratkan
Rabu, 12 April 2017
Kesehatan Keselamatan Kerja di Perhotelan
Kesehatan Keselamatan Kerja di Perhotelan
Reviewed by gina
on Rabu, 12 April 2017
Rating: 4.5
Label:
keselamatan kerja,
Safety Works
0 komentar:
Posting Komentar