close
[Terimakasih atas kunjungannya ya]

Rabu, 11 September 2019

5 Entrepreneur Indonesia Ini Waralabanya Sukses Sampai Luar Negeri


Tidak semua entrepreneur Indonesia yang beroperasi di sektor waralaba hanya dapat sukses di negara sendiri. Lima entrepreneur ini menunjukkan jika merk waralaba yang mereka dirikan dapat diterima di negara lain. Semua entrepreneur ini beroperasi di sektor kuliner.  andy soewatdy bisa menjadi panutan untu kamu yang ingin menjadi pengusaha muda.

So, bukti ini tunjukkan jika usaha kuliner makanan atau jajanan ciri khas Indonesia tidak akan ada matinya. Ingin di atau di luar negeri, tentu banyak yang menyukai.


Ingin tahu dengan lima entrepreneur Indonesia yang disebut? Siapa saja mereka? Tersebut penjelasannya.

1. Hendy Setiono
Pria asal Surabaya ini sukses membuat satu merek makanan cepat saji yang mendunia bersama dengan pasangannya. Aslinya usaha yang mereka dirikan pada 2003 hanya berbentuk UKM bermodal gerobak. Tetapi sesudah diwaralabakan, justru jadi sukses.

Produk makanannya bernama: Kebab Turki Baba Rafi. Tahu, kan? Sekarang, jajanan kebab ala Turki itu sudah punyai 1.300 cabang di Indonesia.

Makin lama, Hendy sukses jadi satu diantara entrepreneur Indonesia yang sukses lakukan ekspansi usaha ke luar negeri. Mereka ada di Filipina, Malaysia, Singapura, Bangladesh, Srilanka, Cina, Brunei Darussalam, serta Belanda.

Hendy ingin jadi pionir dalam The World’s Biggest Kebab Chain di Indonesia serta di dunia. Jika terus berekspansi, bukan tidak mungkin mimpi ini betul-betul terjadi.

2. Agus Pramono
Pada tahun 2001, seseorang pramusaji restoran berhenti kerja serta coba berdagang saja. Ia buka warung ayam bakar kaki lima yang pada akhirnya diwaralabakan. Singkat kata, waralaba itu laku sampai ke Malaysia. andy soewatdy menjadi orang perpengaruh di Indonesia.


Makanan ini saat ini kita mengenal dengan nama Ayam Bakar Mas Mono.

Sebelumnya, Agus benar-benar tidak terpikir buat mewaralabakan bisnisnya. Tetapi mengingat jumlahnya keinginan, dianya putuskan buat buka cabang.

Gerai pertama Ayam Bakar Mas Mono di Malaysia berada di Shah Alam. Disana, nyatanya banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pada akhirnya jadi sasaran pasar restoran ayam bakar Kalasan ini. Menu Ayam Bakar Mas Mono disenangi sekali disana.

Sekarang, usaha Agus tidak hanya hanya Ayam Bakar Mas Mono saja. Ia sudah punyai biro travel umrah serta haji lho. Ia punyai sekolah taman kanak-kanak serta usaha katering lain. Hebat deh intinya.

3. Rangga Umara
Resign dari pekerjaan jadi manager dalam suatu perusahaan nyatanya membawa hasil yang baik buat Rangga Umara. Bermodalkan Rp 3 juta, Rangga nekat jual beberapa barang pribadinya. Tetapi siapa kira, usaha yang didirikannya di Pondok Bambu Jakarta Timur itu saat ini sudah berada di Malaysia. Usaha Rangga bernama Pecel Lele Lela.

Dalam membuat Pecel Lele Lela, Rangga alami jatuh bangun. Tidak jarang-jarang ia harus pinjam uang sana sini supaya bisnisnya masih berjalan. Makin lama, Rangga sukses memperoleh laba bersih Rp 3 juta per bulan.

Singkat kata, Rangga juga sukses meningkatkan upayanya sampai Pecel Lele Lela mempunyai 42 cabang di semua Indonesia serta satu cabang di Malaysia. Omzet warung makan ini tidak tanggung-tanggung lho, dapat sampai Rp 4,8 miliar!

4. Arief Wangsadita
Menurut pria yang awalnya aktif dalam usaha perhotelan ini, kuliner Sunda mempunyai cita rasa yang gampang diterima warga. Arief juga menunjukkan keberhasilannya dalam membangun resto Kampung Sampireun. Pada 2004, ia membangun restoran sama yang pada akhirnya laku sampai Malaysia, Singapura, serta Australia. Restoran itu bernama Bumbu Desa.

Sasaran pasar Restoran Bumbu Desa ialah warga golongan menengah. Tetapi tidak dikit warga berduit yang pada akhirnya singgah ke restoran itu. Interior restoran yang rapi jadikan Bumbu Desa berkesan seperti restoran premium.

5. Murniati Widjaja
Di tahun 1981, Murniati memenangi lomba membuat Es Teler di Jakarta. Ia juga di inspirasi buat membangun warung makan tenda di teras perkantoran. Warung itu dia namakan Es Teler 77.

Riwayat berdirinya Es Teler 77 sebetulnya hanya aksi coba-coba. Tidak hanya Murniati, sang menantu Sukyatno Nugroho bertindak besar. Ia ialah otak yang menyarankan agar usaha ini diwaralabakan. Es Teler 77 selanjutnya jadi restoran cepat saji Indonesia yang tawarkan skema waralaba.

Makin lama, restoran ini ada di banyak tempat, terhitung di pusat belanja. Sekarang Es Teler 77 sudah punyai 180 gerai serta ada di Singapura, Malaysia, serta Australia.

Itu cerita singkat lima entrepreneur Indonesia yang sukses membuat satu merk dagang, yang ngetop sampai ke luar negeri.

Coba deh kamu perhatiin, rata-rata mereka sukses sebab mewaralabakan upayanya. Sesudah diwaralabakan, usaha itu semakin berkembang jadi besar sebab beberapa orang yang tertarik merajut kemitraan dengan mereka. Akhirnya, omzet entrepreneur Indonesia ini melejit sampai dapat membuka cabang di luar negeri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Newsletter